A. PENGANTAR
Seorang Praktisi Public Relations dalam tugasnya akan melaksanakan suatu
aktivitas yang bernama Manajemen Public Relations (MPR), manajemen ini
merupakan terapan dari ilmu manajemen dasar yang
diimplikasikan (diterapkan) di dunia Public Relations. Sebelum mengetahui
tentang Manajemen Public Relations, terlebih dahulu seharusnya kita
sedikit memahami tentang apa yang dimaksudkan dengan manajemen.
Menurut
Dessler (1996) fungsi dasar manajemen meliputi Prencanaan,
Pengorganisasian, Staffing, Leading danControlling.
Dari pengertian fungsi dasar manajemen maka kita baru dapat menjelaskan
lebih lanjut, apakah yang dimaksud dengan Manajemen Public Relations
(MPR)?
B. APA ITU PUBLIC RELATIONS (PR)?
Menurut para pakar, hingga saat ini belum terdapat konsensus
mutlak tentang difinisi dari PR. Ketidaksepakatan tersebut disebabkan
oleh beragamnya definisi PR yang telah dirumuskan baik oleh para
pakar maupun profesional PR didasari perbedaan sudut pandang mereka
terhadap pengertian Humas / PR. Menurut Frank Jeffkins, Humas merupakan
segala sesuatu yangt erdiri dari semua bentuk komunikasi berencana, baik
ke dalammaupun ke luar, untuk mencapai tujuan khusus, yaitu
pengertian bersama. Definisi yang sangat umum diberikan oleh John. E.
Marston, “ PR is planned, persuasive communication designed to influence
significant public.”
PR adalah kegiatan komunikasi yang terencana dan persuasif untuk
mendesain publik-publik yang nyata. PR bukanlah ilmu tradisional yang
digunakan untuk menghadapi tujuan-tujuan sesaat. PR perlu direncanakan
dalam suatu pendekatan manajemen (management approach) kepada
target-target public tertentu. Dari definisi yang sangat umum, kita
fokuskan kepada definisi yang lebih spesifik, lebih konkret. Marston
memberikan definisi yang relatif baik, “PR adalah seni untuk membuat
perusahaan Anda disukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen dan
para penyalurnya”. Sedangkan Harlow (dalam Grunig, James E, 1984: 7),
memberikan definisi dengan mengkombinasikan berbagai elemen dari berbagai
definisi “Public Relations is the distinctive management
functions which helps establish and maintain mutual line of
communication, acceptance and cooperation between an organization and its
public; involves the management of problems and issues; helps management
to keep informed on and responsive to public opinion……………….”
(Public Relations adalah fungsi managemen yang membantu mendirikan dan
memelihara hubungan komunikasi yang saling menguntungkan, keterbukaan
dan kerjasama antara organisasi dan publiknya, melibatkan manajemen
problem dan issu, membantu manajemen untuk tetap terinfomasi dan
responsive terhadap publik). Definisi Harlow walaupun terkesan sangat
umum ataupun general, memberikan arti penting bagi kegiatan PR
itu sendiri. Bahwa kegiatan PR yang dilakukan oleh setiap organisasi
maupun institusi pada intinya adalah kegiatan komunikasi, serta membantu
agar manejemen tetap terinformasi (keluar dan kedalam) serta
responsive terhadap apa yang terjadi pada lingkungannya.
Sedangkan Baskin, Otin et al mendefinisikan PR dalam definisi yang lebih
operasional yaitu “ Public relations is a management function that
helps achieve organizational objectives, define philosophy, and facilitate
organizational change. Public Relations practitioners communicate with
all relevant internaland external public to develop positive
relationship and to create consistency between organizational
goals and societal expectations…….”
C. PENGERTIAN DAN KAITAN ANTARA PR DENGAN KONSEP MANAJEMEN
Kaitan antara PR dengan konsep manajemen menghasilkan pemahaman akan
pentingnya public relations, seperti dinyatakan oleh Mc
Elreath, “Management PR berarti melakukan penelitian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi yang
disponsori oleh organisasi. Bentuk kegiatan komunikasi dapat berupa
penerbitan brosur perusahaan, pertemuan-pertemuan kelompok kecil sampai
pada kegiatan yang sangat kompleks seperti konferensi pers dengan
menggunakan satelit”. Dari pernyataan tersebut manajemen public relations
(MPR) dipahami sebagai bentuk pengelolaan public relations dengan
menerapkan fungsi-fungi manajemen yaitu manajemen humas adalah proses
penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan
komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Proses manajemen humas biasa
dilakukan oleh seorang praktisi dalam kegiatan humas.
Tahapan-tahapan dalam manajemen humas merupakan proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning) mencakup penerapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan prosedur, serta pembuatan rencana dan prediksi akan apa yang akan terjadi.
2. Pengorganisasian (organizing) mencakup pengaturan anggota dan sumber daya yang dibutuhkan dan pemantauan kinerja karyawan.
3. Pengkoordinasian (coordinating) mencakup pengaturan struktur kepanitiaan, pendelegasian kerja masing-masing bagian, dan penyusunan alokasi anggaran untuk masing-masing bagian.
4. Pengkomunikasian (communicating) mencakup penyampaian rencana program kepada publik internal dan eksternal.
5. Pelaksanaan (actuating) merupakan tindakan menjalankan program sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
6. Pengawasan (controlling) merupakan kontrol atas jalannya pelaksanaan program. Tanpa adanya kontrol atas program, kesinambungan antar tahapan tidak dapat berlangsung dengan baik.
7. Pengevaluasian (evaluating) merupakan penilaian terhadap hasil kinerja program, apakah perlu dihentikan atau dilanjutkan dengan modifikasi tertentu.
8. Pemodifikasian (modificating) merupakan kegiatan pembaharuan atau revisi program berdasarkan hasil evaluasi.
D. PENGERTIAN ATAU DEFINISI MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS (MPR)
Manajemen Public Relations (MPR) merupakan penerapan dari
fungsi-fungsi dasar manajemen dalam kegiatan public relations (PR).
Prakitisi public relations akan sangat membutuhkan fungsi-fungsi tersebut
dalam membuat suatu konsep dan mengimplikasinya (menerapkannya) yang
berkaitan dengan tugasnya. Dengan demikian mengelola public
relations harus melakukan kegiatan penelitian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan komunikasi yang disponsori
oleh organisasi.
Gurnig dan Hunt (1984) menyatakan public
relations sebagai manajemen komunikasi antara sebuah organisasi dan
publiknya. Manajemen PR adalah proses riset, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi
yang disponsori oleh organisasi. Proses manajemen humas biasa dilakukan
oleh seorang praktisi dalam kegiatan PR.
Grunig dan Hunt (1994)
menyatakan bahwa kegiatan public relations pada dasarnya dipilah atau
dikelompokkan menjadi tiga bentuk kegiatan, yakni :
1. Event, adalah
kegiatan public relations yang terjadi dalam kerangka waktu terbatas
dan jelas kapan dimulai dan berakhir. Kegiatan untuk ditujukan untuk
satu atau beberapa publik terpilih dengan satu tujuan.
2. Campaign,
hampir sama dengan event, namun biasanya diadakan dalam waktu yang
lebih panjang dan dapat terdiri dari event.
3. Program, biasanya
terdiri dari beberapa event yang biasanya tidak jelas kapan
berakhirnya. Program public relations biasanya diadakan secara
berkesinambungan mengikuti kehidupan sebuah organisasi.
E. RUANG LINGKUP MPR
Ruang Lingkup
MPR Manajemen Public Relations bisa mencakup :
1. Manajemen terhadap
seluruh kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh organisasi.
2. Manajemen
terhadap kegiatan-kegiatan yang lebih spesifik atau berupa
satuan-satuan kegiatan kehumasan. Misalnya, pengelolaan peristiwa
khusus (special event), pengelolaan penerbitan internal, pengelolaan
kunjungan perusahaan oleh para wartawan, pengelolaan konferensi
pers, dan lain-lain.