21 Agustus 2013

Public Relations 2012 fanart


These are public relations 2012 full member. I'm just illustration about my friends in my major. Hahaha

30 April 2013

Meeting

I want to hear all of your opinion!


OK bos! I don't know how to blablablablabla ndeezz!
Hmmm? ohh? No! You always blablablablabla...!

12 Januari 2013

Definisi PR

A. PUBLIC RELATIONS
"Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya. PR adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya” -  The British Institute of Public Relations 

"Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensinya, menasihati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum” - The Statemen of Mexico 1978 

Dr. Rex. F. Harlow mengumpulkan definisi PR sejak 1990 – 1976 sebanyak 472 definisi PR merupakan fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dan masyarakatnya, yang melibatkan manajemen problem, membantu manajemen untuk selalu mendapat informasi dan merespon pendapat umum, mendefinisi dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi kecenderungan, dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya. 

B. UNSUR-UNSUR DEFINISI PR 
Melaksanakan program terencana dan berkelanjutan sebagai bagian dari manajemen Menangani hubungan antara organisasi dan masyarakatnya. Memantau kesadaran, pendapat, sikap dan perilaku di dalam dan di luar organisasi. Menganalisa dampak kebijaksanaan, prosedur dan tindakan terhadap masyarakat. Menyesuaikan kebijaksanaan, prosedur dan tindakan yang diketahui bertentangan dengan kepentingan masyarakat dan kelangsungngan hidup organisasi. Memberi anjuran kepada manajemen perihal pembentukan kebijaksanaan, prosedur dan tindakan baru yang saling menguntungkan terhadap organisasi dan masyarakatnya. Membentuk dan mengelola komunikasi dua arah antara organisasi dan masyarakatnya. Menghasilkan perubahan khusus dalam hal kesadaran, pendapat, sikap dan perilaku di dalam dan di luar organisasi. Menghasilkan hubungan yang baru dan atau terpelihara antara organisasi dan masyarakatnya. 

C. FUNGSI PR 
( Edward L. Bernay ) Memberikan penerangan pada masyarakat, melakukan persuasi untuk merubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung berupaya untuk mengintegrasi sikap dan perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat / sebaliknya . 
FUNGSI PR Cutlip Center & Canfield Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama. Membina hubungan yang harmonis antara badan dengan publiknya. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi. Melayani keinginan publik dan memberikan sumbang saran kpd pimpinan manajemen Menciptakan komunikasi dua arah dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya.

D. SIFAT PR 
Otis Baskin, Aranoff, Lattimore PR sebagai fungsi manajemen PR sebagai komunikasi PR sebagai alat mempengaruhi opini public.
1. Komunikasi Internal (internal publik) yaitu para karyawan. Berfungsi untuk mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan megusahakan agar manajmen mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh para karyawan. Tujuan untuk meningkatkan keterbukaan komunikasi dan produktifitas serta semangat kerja karyawan. PR SEBAGAI ALAT MANAJEMEN. 
2. Komunikasi Eksternal (external public) adalah pertukaran informasi antara manajemen dengan publik eksternalnya, yaitu pelanggan, masyarakat sekitar, panyalur, pengedar, pemasok, lembaga pemerintah, para pendidik. Komunikasi ini berfungsi muntuk membangun kepemahaman bersama dan sikap saling pengertian diantara kedua belah pihak sehingga muncul kepercayaan masyarakat terhadap lembaga. 

E. PR DALAM ORGANISASI PR 
  • Dalam dua perspektif : 
1. Art of Communication 
2. State of Being PR sebagai ciri organisasi modern 
  • Peran dalam organisasi : 
1. Memonitor public opini 
2. Input kebijakan 
3. Mengkomunikasikan kebijakan 
4. Menfasilitasi Perubahan Organisasi 

F. PUBLIC RELATIONS = KOMUNIKASI 
KOMUNIKASI : proses penyampaian pengertian antarindividu. Komunikasi PR : suatu proses yang mencakup suatu pertukaran makna, pandangan dan gagasan di antara suatu bisnis atau organisasi nirlaba dengan publik-publiknya untuk mencapai saling pengertian. 
Komunikasi PR : 
1. Komunikasi harus melibatkan dua orang atau lebih. 
2. Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang bersifat dua arah. 
3. Mengandung pemahaman. Komunikasi baru dikatakan efektif jika suatu gagasan dapat berpindah dari benak seseorang ke benak orang lain. 

G. PR DALAM OPINI PUBLIC 
Menjaga opini yang menguntungkan (favorable) Membangun opini (latent to exist) Menetralkan opini yang bermusuhan / tidak menguntungkan (hostile).

H. RUANG LINGKUP TUGAS PR 
Membina hubungan ke dalam (internal public) yaitu : publik yang menjadi bagian dari badan/organisasi itu sendiri. 
Membangun hubungan baik, motivasi dan sikap positif (inward looking / orientasi ke dalam)
Membina hubungan ke luar (external public) yaitu : publik umum (masyarakat). Yaitu untuk mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga. (outward looking / orietasi ke luar) 

I. PERNYATAAN RESMI TENTANG PR DARI PUBLIC RELATIONS SOCIETY OF AMERIKA
Majelis PRSA, 6 Nopember 1982 Hubungan masyarakat membantu masyarakat kita yang kompleks dan majemuk untuk mencapai keputusan dan fungsi secara lebih efektif dengan menyumbangkan saling pengertian antara kelompok dan lembaga. 
1. Hubungan masyarakat berfungsi menyelesaikan kebijaksanaan pribadi dan umum.
2. Hubungan masyarakat melayani banyak ragam lembaga di dalam masyarakat., seperti bisnis, serikat dagang, badan pemerintah, asosiasi sukarela, yayasan, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga keagamaan. Untuk mencapai tujuan mereka , lembaga-lembaga ini harus membina hubungan yang efektif dengan beragam khalayak atau masyarakat, seperti karyawan, anggota, pelanggan, komunitas setempat, pemegang saham dan lembaga lainnya serta dengan masyarakat secara keseluruhan
3. Manajemen lembaga perlu memahami sikap dan nilai masyarakat merka agar dapat mencapai tujuan kelembagaan. Tujuan ini sendiri dibentuk oleh lembaga eksternal. Praktisi hubungan masyarakat bertindak sebagai penasihat manajemen, dan sebagai mediator yang membantu menerjemahkan tujuan pribadi menjadi kebijaksanaan dan tindakan yang masuk akal serta dapat diterima masyarakat. Sebagai fungsi manajemen, hubungan masyarakat mencakup hal-hal berikut ini : Mengantisipasi, menganalisa, dan menerjemahkan, pendapat publik, sikap dan masalah yang mungkin berdampak baik ataupun buruk terhadap jalan serta rencana organisasi. Memberi memberi anjuran kepada manajemen pada semua jenjang di dalam organisasi, dengan memperhatikan keputusan kebijaksanaa, rangkain tindakan, dan komunikasi dengan memperhitungkan percabangan masyarakatnya dan tanggung jawab sosial / tanggung jawab kewarganegaraan, Meneliti, melaksanakan dan mengevaluasi program tindakan dan komunikasi secara berkelanjutan agar masyarakat yang diberi informasi memperoleh pemahaman, sehingga dicapai tujuan organisasi. Program-program itu dapat mencakup pemsaran, keuangan, pengumpulan dana, hubungan dengan karyawan atau pemerintah, dan lainnya.
4. Membuat rencana dan menerapkan upayaorganisasi untuk mempengaruhi atau mengubah kebijakan umum. 
5. Menentukan sasaran, membuat rencana, membuat anggaran, menyaring dan melatih staff, mengembangkan fasilitas. Singkatnya, mengelola sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan semua yang diatas . 
6. Contoh pengetahuan dalam praktek profesional hubungan masyarakat mencakup seni komunikasi, psikologi, psikologi sosial, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, dan prinsip-prinsip serta etika manajemen. Pengetahuan serta keterampilan teknis diperlukan untuk penelitian pendapat, analisis masalah-masalah masyarakat, hubungan media, direct mail, iklan kelembagaan, penerbitan, pembuatan film, peristiwa-peristiwa khusus, pidato dan presentasi.

Manajemen Public Relations

A. PENGANTAR
Seorang Praktisi Public Relations dalam tugasnya akan melaksanakan suatu aktivitas yang bernama Manajemen Public Relations (MPR), manajemen ini merupakan terapan dari ilmu manajemen dasar yang diimplikasikan (diterapkan) di dunia Public Relations. Sebelum mengetahui tentang Manajemen Public Relations, terlebih dahulu seharusnya kita sedikit memahami tentang apa yang dimaksudkan dengan manajemen. 
Menurut Dessler (1996) fungsi dasar manajemen meliputi Prencanaan, Pengorganisasian, Staffing, Leading danControlling.
Dari pengertian fungsi dasar manajemen maka kita baru dapat menjelaskan lebih lanjut, apakah yang dimaksud dengan Manajemen Public Relations (MPR)? 

B. APA ITU PUBLIC RELATIONS (PR)?
Menurut para pakar, hingga saat ini belum terdapat konsensus mutlak tentang difinisi dari PR. Ketidaksepakatan tersebut disebabkan oleh beragamnya definisi PR yang telah dirumuskan baik oleh para pakar maupun profesional PR didasari perbedaan sudut pandang mereka terhadap pengertian Humas / PR. Menurut Frank Jeffkins, Humas merupakan segala sesuatu yangt erdiri dari semua bentuk komunikasi berencana, baik ke dalammaupun ke luar, untuk mencapai tujuan khusus, yaitu pengertian bersama. Definisi yang sangat umum diberikan oleh John. E. Marston, “ PR is planned, persuasive communication designed to influence significant public.”
 
PR adalah kegiatan komunikasi yang terencana dan persuasif untuk mendesain publik-publik yang nyata. PR bukanlah ilmu tradisional yang digunakan untuk menghadapi tujuan-tujuan sesaat. PR perlu direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen (management approach) kepada target-target public tertentu. Dari definisi yang sangat umum, kita fokuskan kepada definisi yang lebih spesifik, lebih konkret. Marston memberikan definisi yang relatif baik, “PR adalah seni untuk membuat perusahaan Anda disukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen dan para penyalurnya”. Sedangkan Harlow (dalam Grunig, James E, 1984: 7), memberikan definisi dengan mengkombinasikan berbagai elemen dari berbagai definisi “Public Relations is the distinctive management functions which helps establish and maintain mutual line of communication, acceptance and cooperation between an organization and its public; involves the management of problems and issues; helps management to keep informed on and responsive to public opinion……………….”
(Public Relations adalah fungsi managemen yang membantu mendirikan dan memelihara hubungan komunikasi yang saling menguntungkan, keterbukaan dan kerjasama antara organisasi dan publiknya, melibatkan manajemen problem dan issu, membantu manajemen untuk tetap terinfomasi dan responsive terhadap publik). Definisi Harlow walaupun terkesan sangat umum ataupun general, memberikan arti penting bagi kegiatan PR itu sendiri. Bahwa kegiatan PR yang dilakukan oleh setiap organisasi maupun institusi pada intinya adalah kegiatan komunikasi, serta membantu agar manejemen tetap terinformasi (keluar dan kedalam) serta responsive terhadap apa yang terjadi pada lingkungannya.
Sedangkan Baskin, Otin et al mendefinisikan PR dalam definisi yang lebih operasional yaitu “ Public relations is a management function that helps achieve organizational objectives, define philosophy, and facilitate organizational change. Public Relations practitioners communicate with all relevant internaland external public to develop positive relationship and to create consistency between organizational goals and societal expectations…….”

C. PENGERTIAN DAN KAITAN ANTARA PR DENGAN KONSEP MANAJEMEN
Kaitan antara PR dengan konsep manajemen menghasilkan pemahaman akan pentingnya public relations, seperti dinyatakan oleh Mc Elreath, “Management PR berarti melakukan penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Bentuk kegiatan komunikasi dapat berupa penerbitan brosur perusahaan, pertemuan-pertemuan kelompok kecil sampai pada kegiatan yang sangat kompleks seperti konferensi pers dengan menggunakan satelit”. Dari pernyataan tersebut manajemen public relations (MPR) dipahami sebagai bentuk pengelolaan public relations dengan menerapkan fungsi-fungi manajemen yaitu manajemen humas adalah proses penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Proses manajemen humas biasa dilakukan oleh seorang praktisi dalam kegiatan humas.

Tahapan-tahapan dalam manajemen humas merupakan proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning) mencakup penerapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan prosedur, serta pembuatan rencana dan prediksi akan apa yang akan terjadi.
2. Pengorganisasian (organizing) mencakup pengaturan anggota dan sumber daya yang dibutuhkan dan pemantauan kinerja karyawan.
3. Pengkoordinasian (coordinating) mencakup pengaturan struktur kepanitiaan, pendelegasian kerja masing-masing bagian, dan penyusunan alokasi anggaran untuk masing-masing bagian.
4. Pengkomunikasian (communicating) mencakup penyampaian rencana program kepada publik internal dan eksternal.
5. Pelaksanaan (actuating) merupakan tindakan menjalankan program sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
6. Pengawasan (controlling) merupakan kontrol atas jalannya pelaksanaan program. Tanpa adanya kontrol atas program, kesinambungan antar tahapan tidak dapat berlangsung dengan baik.
7. Pengevaluasian (evaluating) merupakan penilaian terhadap hasil kinerja program, apakah perlu dihentikan atau dilanjutkan dengan modifikasi tertentu.
8. Pemodifikasian (modificating) merupakan kegiatan pembaharuan atau revisi program berdasarkan hasil evaluasi.

D. PENGERTIAN ATAU DEFINISI MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS (MPR)
Manajemen Public Relations (MPR) merupakan penerapan dari fungsi-fungsi dasar manajemen dalam kegiatan public relations (PR). Prakitisi public relations akan sangat membutuhkan fungsi-fungsi tersebut dalam membuat suatu konsep dan mengimplikasinya (menerapkannya) yang berkaitan dengan tugasnya. Dengan demikian mengelola public relations harus melakukan kegiatan penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. 
Gurnig dan Hunt (1984) menyatakan public relations sebagai manajemen komunikasi antara sebuah organisasi dan publiknya. Manajemen PR adalah proses riset, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Proses manajemen humas biasa dilakukan oleh seorang praktisi dalam kegiatan PR.
Grunig dan Hunt (1994) menyatakan bahwa kegiatan public relations pada dasarnya dipilah atau dikelompokkan menjadi tiga bentuk kegiatan, yakni :
1. Event, adalah kegiatan public relations yang terjadi dalam kerangka waktu terbatas dan jelas kapan dimulai dan berakhir. Kegiatan untuk ditujukan untuk satu atau beberapa publik terpilih dengan satu tujuan.
2. Campaign, hampir sama dengan event, namun biasanya diadakan dalam waktu yang lebih panjang dan dapat terdiri dari event.
3. Program, biasanya terdiri dari beberapa event yang biasanya tidak jelas kapan berakhirnya. Program public relations biasanya diadakan secara berkesinambungan mengikuti kehidupan sebuah organisasi.

E. RUANG LINGKUP MPR 
Ruang Lingkup MPR Manajemen Public Relations bisa mencakup :
1. Manajemen terhadap seluruh kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh organisasi.
2. Manajemen terhadap kegiatan-kegiatan yang lebih spesifik atau berupa satuan-satuan kegiatan kehumasan. Misalnya, pengelolaan peristiwa khusus (special event), pengelolaan penerbitan internal, pengelolaan kunjungan perusahaan oleh para wartawan, pengelolaan konferensi pers, dan lain-lain.
 

Zen Copyright © 2015 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos